Senin, 18 April 2011

Serba Serbi Tentang TUYUL

TUYUL
TUYUL, belakangan ini menjadi perbincangan hangat selain tertangkapnya Gayus Tambunan. Di Bekasi, Jawa Barat, seorang pelajar SMP berhasil menangkap tuyul yang berkeliaran di kamarnya. Berikutnya, di Kota Cirebon lditangkap.



“Yang menangkap anak saya yang bernama Aji,” ujar ibu pelajar SMP itu.

Menurut keterangan Euis, anaknya yang baru berusia 13 tahun itu saat berada di kamarnya pada Rabu malam, tiba-tiba melihat sesuatu yang mencurigakan. Dia pun langsung menangkap benda yang belakangan diketahui sebagai tuyul. “Setelah ditangkap lalu dimasukkan ke dalam botol sirup,” terangnya.

Mau tahu lebih banyak soal tuyul? Inilah kata paranormal tersohor Ki Gendeng Pamungkas.




Tuyul itu berasal dari mana Ki?

Tuyul itu adalah mahluk-mahluk korban aborsi. Janin-janin yang sudah berusia sekira 7 bulan dan diaborsi ibunya. Bentuknya kecil-kecil, paling besar ukurannya 20 cm, botak dan ingusan. Mereka ditangkap juru kunci tuyul saat berkeliaran mencari ibunya.



Kenapa TUYUL ditangkap dan dijual?

Untuk dijual kepada orang-orang yang mau kaya tanpa usaha yang berat,hanya bermodal menjaga tuyul kepunyaan mereka.



Berapa harga per tuyul dan di mana paling banyak didapat?

Paling murah Rp5 juta dan paling mahal Rp 10 juta. Biasanya tuyul-tuyul dibeli di kawasan Kuningan, Jawa Barat, Tulung Agung, Jawa Timur dan Karang Pucung, Cilacap. Tiga tempat itu yang paling bagus tuyulnya.

Tuyul itu kan identik dengan mencuri uang, bagaimana cara kerjanya? apa benar penciuman tuyul terhadap uang itu tajam?


Cara kerjanya malam-malam dan sebenarnya yang penciumannya tajam itu bukan tuyulnya tapi yang memelihara. Sebelum si tuyul disuruh mencuri, si pemelihara ini mengamati calon korban. Setelah itu baru tuyulnya yang disuruh menggasak uangnya. Tuyul itu kan mahluk bodoh dan mirip seperti anak-anak kecil sifatnya.




Adakah ciri-ciri khusus bagi pemelihara tuyul?

Ciri-ciri fisiknya tidak terlalu kelihatan. Tapi biasanya, yang bisa memelihara tuyul hanya wanita,Laki-laki tidak bisa. Kalau makan malam itu selalu disisakan untuk tuyulnya, si pemelihara ini juga tidak boleh cuci tangan setelah makan karena untuk memegang tuyul saat menyusui nanti.


Biasanya, pemelihara tuyul jalan-jalan keliling kampung seminggu sekali sambil tangannya diletakkan di belakang punggung, seolah-olah sedang menggendong sesuatu. Yang digendong ya tuyulnya itu. Kan seminggu sekali tuyulnya minta diajak jalan-jalan.


Paling lama si pemelihara ini memelihara tuyul selama 10 tahun, setiap 10 tahun harus ganti tuyul baru. Kekayaan pemelihara tuyul juga tidak langsung naik saat itu, tunggu sekira 10 sampai 15 tahun baru terlihat kekayaannya. Kekayaan hasil dari memelihara tuyul juga tidak akan habis sampai pemelihara meninggal.



Kenapa laki-laki tidak bisa?

Karena laki-laki tidak memiliki payudara. Kan kalau malam tuyul ini pasti minta nyusu, biasanya jam 21.00 WIB dan kalau pagi jam 04.00 WIB sampai jam 05.00 WIB. Di luar jam itu tuyul itu tidak bisa menyusu. Selain itu, memang itu aturan memelihara tuyul.




Selain susu, makanan apa yang biasa dimakan tuyul?
Tuyul suka semua makanan, tapi makanan pokoknya ya susu kayak anak bayi itu loh.




Bagaimana agar kita terbebas dari tuyul?
Jangan pernah menyisakan makanan di piring, atau membiarkan makanan terbuka, karena akan mengundang tuyul. Tuyul ini kan bodoh dan suka nyasar, apalagi kalau lagi ngambek sama majikan.

Misalnya majikan memerintahkan mencuri di rumah si A, tapi karena tuyul ini lagi ngambek ya dia bisa nyasar ke rumah orang yang banyak makanannya.


Sebelumnya warga Kota Cirebon dihebohkan berita tertangkapnya ldi rumah Samino (50), warga RT 02, RW 06, Kampung Karangjalak, Kelurahan Sunyaragi, Kota Cirebon. Kelima makhluk halus tersebut ditangkap oleh seorang paranormal yang jasanya dibayar Samino, karena kesal sering kehilangan uang yang disimpannya di dalam lemari.


Berita tertangkapnya tuyul tersebut membuat banyak orang penasaran. Bahkan Kapolresta Cirebon AKBP Ir Ary Laksmana Wijaya bersama anggotanya sempat mendatangi rumah Samino untuk melihat langsung fenomena penampakan makhluk gaib tersebut.


Setelah dua hari terperangkap di dalam botol, kelima tuyul malang tersebut akhirnya dibuang. “Kelima tuyul tersebut sekarang sudah dibuang dengan bantuan orang pinter (paranormal) karena takut menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Samino.


Sejumlah warga mengaku masih tidak percaya dengan adanya penampakan tersebut. “Tadinya saya enggak percaya, tapi setelah lihat sendiri saya baru yakin,” ujar Dedi, salah seorang warga yang mendapatkan kopian gambar tuyul tersebut.


Geger penangkapan tuyul ini berawal dari usaha Samino yang meminta jasa paranormal asal Kampung Pangeran Drajat untuk menangkap pelaku pencurian. Namun, Samino mengaku kaget karena pelakunya adalah lima tuyul yang oleh sang paranormal dimasukkan ke dalam botol kosong.


Kelima tuyul tersebut ditangkap Senin 22 Maret lalu sekira pukul 22.00 WIB. Samino sempat menunjukkan hasil tangkapan aneh tersebut kepada sejumlah warga dan wartawan. Kontan saja banyak warga dan juga wartawan yang penasaran berebut dan bergiliran untuk mencoba mengabadikan mahluk-mahluk gaib tersebut dengan memotretnya dari kamera dan juga ponsel.


Namun, sejumlah warga yang mencoba mengambil gambar wujud tuyul tersebut tidak berhasil mendapatkan gambar penampakan.


Bahkan beberapa wartawan yang menggunakan kamera canggih pun hanya mendapatkan hasil foto berupa gambar kedua botol kosong. Tapi, salah seorang warga yang memotret dengan ponsel akhirnya berhasil mendapatkan gambar tuyul yang menghebohkan warga Kota Cirebon tersebut.




Warga akhirnya berebut mendapatkan gambar tersebut dengan cara memindainya ke ponsel masing-masing. Dalam gambar tersebut tampak terlihat sebuah tangan dan perut gendut berwarna hitam yang diduga tuyul.Warga Cirebon Banyak Pelihara Tuyul

Maraknya pemberitan mengenai penangkapan tuyul di Cirebon masih menjadi topik hangat perbincangan masyarakat. Benarkah warga Cirebon banyak yang memelihara makhluk halus untuk pesugihan?


Spiritual muda Cirebon Ustaz Ujang Bustomi membenarkan banyaknya masyarakat Cirebon yang memelihara tuyul atau sejenis jin yang dipercaya bisa membuat orang bisa mendapatkan kekayaan dengan cara mudah tanpa perlu bekerja keras.


”Di Cirebon, banyak tuyul yang disewakan oleh pemiliknya, bahkan dijual baik secara kontan maupun kredit,” ujar Ujang Bustomi.


Tuyul di Cirebon, sambung Ujang, dijual dengan mahar berkisar Rp10 hingga 20 juta. Selain itu, pembeli harus memenuhi sejumlah kontrak lainnya, seperti menyediakan tempat atau kamar khusus lengkap dengan kasur kecil dan bantalnya, menyediakan sajen, memandikan, bahkan pada malam hari istri si pemilik tuyul harus menyusui sang tuyul agar mau bekerja untuk majikannya.


”Pada malam hari, biasanya menyusu pada istri pemiliknya, jika tidak dikasih dia ngambek dan nggak mau bekerja,” ujarnya.


Menurut Ujang Bustomi, seperti kebanyakan tuyul yang ada di Pulau Jawa, tuyul di Cirebon, kebanyakan bentuknya kecil, sementara di luar pulau Jawa bentuknya kebanyakan menyerupai orang dewasa. Makhluk lelembut ini beroperasi sesuai keinginan pemiliknya.


Ujang Bustomi menjelaskan, meski merupakan jenis makhluk halus, tuyul bisa dilihat dengan kasat mata, bahkan bisa ditunjukkan melalui media seperti kamera foto atau video, namun tidak sembarangan orang bisa melakukannya dan harus melalui ritual yang cukup panjang termasuk menjalani puasa, minimal satu hari satu malam.


”Tuyul bisa ditunjukkan secara dzohir oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus. Kalau mau saya bisa menunjukkan wujud jin tersebut kepada Anda,” tandasnya.



Terkait pemberitaan tertangkapnya sejumlah tuyul di Kota Cirebon, Ujang Bustomi sempat mendatangi rumah paranormal yang mengaku berhasil menangkap tuyul tersebut, untuk membuktikan kebenaran pernyataannya di media massa. Namun, sang paranormal asal Kampung Drajat tersebut tidak mau menujukkan tuyul dalam botol tersebut dengan alasan sudah dimusnahkan.

Ujang Bustomi mengimbau kepada masyarakat agar tidak sekali-kali memelihara tuyul atau sejenisnya, karena merupakan perbuatan musyrik (menyekutukan tuhan). “Memelihara tuyul merupakan salah satu bentuk kemusyrikan kepada Allah yang dosanya tidak akan diampuni,” kata Ujang Bustomi memberi nasihat.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More